Laman

23 Jul 2012

Basis Data Terdistribusi (Distributed Database) - Bag.2

Ada empat strategi dalam melakukan penempatan basis data :
  1. Sentralisasi. Strategi ini berisi satu basis data dan DBMS yang disimpan pada satu situs dengan pengguna yang didistribusikan pada jaringan (pemrosesan distribusi). Referensi lokal paling rendah di semua situs, kecuali situs pusat, harus menggunakan jaringan untuk pengaksesan semua data. Hal ini berarti juga biaya komunikasi tinggi. Keandalan dan keberadaan rendah, kesalahan pada situs pusat akan mempengaruhi semua sistem basis data.
  2.  Partisi ( Fragmentasi ). Strategi ini mempartisi basis data yang dipisahkan ke dalam fragmen-fragmen, dimana setiap fragmen di alokasikan pada satu site. Jika data yang dilokasikan pada suatu site, dimana data tersebut sering digunakan maka referensi lokal akan meningkat. Namun tidak akan ada replikasi , dan biaya penyimpanan nya rendah, sehingga keandalan dan keberadaannya juga rendah, walaupun pemrosesan distribusi lebih baik dari pada sentralisasi. Ada satu kelebihan pada sentralisasi yaitu dalam hal kehilangan data, yang hilang hanya ada pada site yang bersangkutan dan aslinya masih ada pada basis data pusat. Kinerja harus bagus dan biaya komunikasi rendah jika distribusi di rancang dengan sedemikian rupa.
  3.  Replikasi yang lengkap. Strategi ini berisi pemeliharaan salinan yang lengkap dari suatu basis data di setiap site. Dimana referensi lokal, keberadaan dan keandalan dan kinerja adalah maksimal. Bagaimanapun biaya penyimpanan dan biaya komunikasi untuk mengupdate besar sekali biayanya. Untuk mengatasi masalah ini, biasanya digunakan snapshot . Snapshot digunakan untuk menyalin data pada waktu yang telah ditentukan. Data yang disalin adalah hasil update per periode , misalkan per minggu atau perjam, sehingga data salinan tersebut tidak selalu up to date. Snapshot juga digunakan untuk mengimplementasikan table view di dalam data terdistribusi untuk memperbaiki waktu yang digunakan untuk kinerja operasional dari suatu basis data.
  4.  Replikasi yang selektif. Strategi yang merupakan kombinasi antara partisi,replikasi dan sentralisasi. Beberapa item data di partisi untuk mendapatkan referensi lokal yang tinggi dan lainnya, yang digunakan di banyak lokasi dan tidak selalu di update adalah replikasi ;selain dari itu di lakukan sentralisasi. Obyektifitas dari strategi ini untuk mendapatkan semua keuntungan yang dimiliki oleh semua strategi dan bukan kelemahannya. Strategi ini biasa digunakan karena fleksibelitasnya. 
Karakteristik database terdistribusi yaitu : 
a. Kumpulan data yang digunakan bersama secara logic tersebar pada sejumlah komputer yang berbeda.
  1. Komputer yang dihubungkan menggunakan jaringan komunikasi.
  2. Data pada masing-masing situs dapat menangani aplikasi-aplikasi lokal secara otonom.
  3. Data pada masing-masing situs di bawah kendali satu DBMS.
  4. Masing-masing DBMS berpartisipasi dalam sedikitnya satu aplikasi global. 
 Bentuk-bentuk Topologi Distribusi Data : 
a. Partialy Connected
          Network reliability rendah, biaya dapat ditekan dan kontrol manajemen tidak terjamin. 
      b. Tree Structured Network
          Bersifat sentral, kontrol manajemen lebih terjamin dan jika node pusat rusak, semua akan rusak. 
      c. RingNetwork
          Apabila satu node rusak, yang lain masih berjalan. Kontrol manajemen kurang terjamin karena bersifat desentralisasi.
      d. StarNetwork
         Apabila satu node rusak, yang lain masih berjalan. Kontrol manajemen kurang terjamin karena bersifat desentralisasi. 
      e. Fully Connected Network
         Kalau salah satu node rusak, yang lainnya masih dapat berjalan (biaya mahal) dan kontrol manajemen tidak terjamin.

Keuntungan Distribusi Database
  1. Pengawasan distribusi dan pengambilan data
Jika beberpa site yang berbeda dihubungkan, seorang pemakai yang berada pada satu site dapat mengakses data pada site lain. Contoh : Sistem distribusi pada sebuah bank memungkinkan seorang pemakai pada salah satu cabang dapat mengakses data cabang lain.
  1. Reliability dan availability
Sistem distribusi dapat terus menerus berfungsi dalam menghadapi kegagalan dari site sendiri atau mata rantai komunikasi antar site.
  1. Kecepatan pemrosesan query
Jika site-site gagal dalam sebuah sistem terdistribusi, site lainnya dapat melanjutkan operasi jika data telah direplikasi pada beberapa site.
  1. Otonomi local
Pendistribusian sistem mengijinkan sekelompok individu dalam sebuah perusahaan untuk melatih pengawasan lokal melalui data mereka sendiri. Dengan kemampuan ini dapat mengurangi ketergantungan pada pusat pemrosesan.
  1. Efisiensi dan fleksibel
Data dalam sistem distribusi dapat disimpan dekat dengan titik dimana data tersebut dipergunakan.  Data dapat secara dinamik bergerak atau disalin, atau salinannya dapat dihapus.

Kekurangan Distribusi Database
  1. Kompleksitas.
Site-site beroperasi secara paralel sehingga lebih sulit untuk menjamin kebenaran dan algoritma. Adanya kesalahan mungkin tak dapat diketahui.
  1. Biaya pemrosesan tinggi.
Hal ini dikarenakan perubahan pesan dan penambahan perhitungan dibutuhkan untuk mencapai koordinasi antar site.
  1. Sulit menjaga keutuhan data.
Banyaknya pengaksesan data membuat kurangnya sekuritas terhadap data yang telah terdistribusi.
  1. Kurangnya standar.
Tidak ada tool atau metodologi untuk membantu user mengubah database terpusat ke database terdistribusi.
  1. Kurang pengalaman.
Sistem DB terdistribusi bertujuan umum (generalpurpose) tidak sering digunakan. Yang digunakan adalah sistem prototype yang dibuat untuk satu aplikasi
  1. Perancangan basis data lebih kompleks.
Sebelumnya menjadi keuntungan. Tetapi karena distribusi menyebabkan masalah sinkronisasi dan koordinasi, kontrol terdistribusi menjadi kerugian atau kekurangan di masalah ini.

2 komentar:

  1. maaf mengganggu saya hanya ingin berbagi artikel yang berkaitan tentang Basis Data
    berikut linknya :
    http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3037/1/88.pdf
    semoga bermanfaat :)

    BalasHapus