Laman

25 Jul 2012

EHR (Electronic Health Record)


Sistem EHR secara umum merupakan suatu sistem pencatatan kesehatan pasien yang yang terdapat pada berbagai lembaga kesehatan seperti administratif, klinik, farmasi, radiologi, laboratorium dan sebagainya. Secara definisi, sistem EHR merupakan kumpulan sistematis informasi kesehatan elektronik pasien secara individu maupun dalam populasi, yang merupakan rekaman dalam format digital dan dapat di share dalam berbagai media, melalui sistem informasi yang terhubung dalam jaringan. Catatan tersebut dapat berisi berbagai jenis data komprehensif maupun ringkasan, termasuk demografis, rekaman medis, pengobatan dan alergi, status imunisasi, hasil tes laboratorium, gambar radiologi, tanda-tanda vital, status personal seperti usia dan berat badan, serta informasi tagihan.
Sistem EHR dikenal juga sebagai EPR (Electronic Patient Record) atau EMR (Electronic Medical Record). Arsitektur rancangan dalam sistem EHR terdiri dari beberapa komponen dan pengaksesan secara bersama-sama. Adapun komponen utama pada sistem EHR, antara lain yaitu administratif, klinik (rumah sakit, puskesmas dan klinik), radiologi, laboratorium, farmasi, input order dokter dan klinis.

23 Jul 2012

Basis Data Terdistribusi (Distributed Database) - Bag.2

Ada empat strategi dalam melakukan penempatan basis data :
  1. Sentralisasi. Strategi ini berisi satu basis data dan DBMS yang disimpan pada satu situs dengan pengguna yang didistribusikan pada jaringan (pemrosesan distribusi). Referensi lokal paling rendah di semua situs, kecuali situs pusat, harus menggunakan jaringan untuk pengaksesan semua data. Hal ini berarti juga biaya komunikasi tinggi. Keandalan dan keberadaan rendah, kesalahan pada situs pusat akan mempengaruhi semua sistem basis data.
  2.  Partisi ( Fragmentasi ). Strategi ini mempartisi basis data yang dipisahkan ke dalam fragmen-fragmen, dimana setiap fragmen di alokasikan pada satu site. Jika data yang dilokasikan pada suatu site, dimana data tersebut sering digunakan maka referensi lokal akan meningkat. Namun tidak akan ada replikasi , dan biaya penyimpanan nya rendah, sehingga keandalan dan keberadaannya juga rendah, walaupun pemrosesan distribusi lebih baik dari pada sentralisasi. Ada satu kelebihan pada sentralisasi yaitu dalam hal kehilangan data, yang hilang hanya ada pada site yang bersangkutan dan aslinya masih ada pada basis data pusat. Kinerja harus bagus dan biaya komunikasi rendah jika distribusi di rancang dengan sedemikian rupa.

Basis Data Terdistribusi (Distributed Database) - Bag.1

 
Secara umum, basis data adalah tempat penyimpanan data pada proses input suatu aplikasi. Untuk memperoleh basis data yang handal perlu diperhatikan hal-hal seperti keamanan data, kualitas data, kemudahan akses, kemudahan pengolahan data, dan kemungkinan untuk pengembangan basis data tersebut. Pada basis data yang tersentralisasi (terpusat), kegagalan pada suatu site akan mematikan seluruh operasional basis data. Namun pada basis data terdistribusi, kegagalan pada satu site atau kegagalan pada hubungan komunikasi dapat membuat beberapa site tidak dapat di akses, tetapi tidak membuat operasional basis data tidak dapat dijalankan. Dan juga jika terjadi kegagalan dalam pengaksesan data pada suatu site di karenakan jaringan komunikasi terputus maka site yang ingin mengakses data tersebut dapat mengakses pada site yang tidak mengalami kerusakan.
 
Basis data terdistribusi adalah sebuah database yang diatur oleh sebuah Database Management System (DBMS) yang tersimpan secara fisik pada beberapa komputer yang terdapat pada beberapa lokasi dengan terhubung pada sebuah jaringan. Jaringan tersebut harus bisa menyediakan akses bagi user untuk melakukan sharing data. Terdapat dua macam sifat dari database terdistribusi yaitu Heterogenous dan Homogenous. Homogenous artinya suatu database terdistribusi dimana data di distribusikan pada beberapa komputer dengan menggunakan DBMS yang sama.